Siswa SMK di Cilacap pun Bisa Buat BBM
Siswa SMK di Cilacap pun Bisa Buat BBM
Selama ini perusahaan yang bisa mengolah minyak bumi menjadi bahan bakar minyak (BBM) adalah PT Pertamina yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Namun, ternyata siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Cilacap juga ada yang bisa membuat BBM.
Adalah Faih Nur Hidayat dan Riyan Ady Nugraha siswa SMK Migas Muhammadiyah Cilacap. Sekolah yang berada di Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi ini salah satu jurusannya merupakan Minyak dan Gas.
Keterangan Gambar: Riyan Adi Nugraha (Kiri) Salah satu alumni SMK Migas Muhammadiyah Cilacap yang sekarang bekerja di PT. Pertamina dan Faqih Nurhidayat (kanan) penerima beasiswa STEM AKAMIGAS Cepu |
Dengan peralatan sederhana di laboratorium sekolah mereka, kedua siswa ini membuat BBM dari minyak bumi (crude oil) yang berasal dari Desa Wonocolo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, yang merupakan Desa Wisata Migas. “Minyak bumi atau crude oil-nya kami peroleh saat praktik industri di sana,” kata Faqih.
Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk membuat BBM ini. Mulai dari mengecek suhu dan densitas pada 500 ml ‘crude oil’ agar dapat mengetahui hasil produksi minyak menurut titik didihnya. Apabila densitasnya rendah, maka akan menghasilkan minyak yang mudah terbakar, seperti bensin.
Berikutnya dengan melakukan pemanasan ‘crude oil’ pada tabung destilasi. Dalam pemanasan ini harus diukur menggunakan thermometer, untuk memisahkan minyak sesuai dengan perbedaan titik didih. Dalam proses ini didapatkan beberapa produk antara lain gas, petroleum eter, bensin, kerosin (minyak tanah ) solar, dan wax atau lilin.
“Setiap titik didih pada produk pasti akan berbeda-beda, misalnya untuk titik didih ‘crude oil’ ketika dipanaskan pada suhu 70 derajad celcius sampai 140 derajad celcius akan menghasilkan bensin, dan ketika suhu crude oil mencapai 250 derajad celcius sampai 300 derajad celcius maka pada ‘out line’ tabung destilasi mulai menghasilkan solar,” katanya.
Untuk bensin sendiri, kata dia saat ini juga ada bermacam-macam, seperti premium, pertalite dan pertamax, ketiganya ini dibedakan menurut nilai oktafnya. Maka hasil dari besin tadi harus dicampur dengan HOMC (high oktan mogas component).
Faqih dan Riyan mengaku jika pengetahuan membuat BBM ini didapatkan langsung dari para guru-guru kopetensi di SMK Migas Muhammadiyah Cilacap. Para guru kopetensi ini juga berasal dari karyawan aktif perusahaan Migas milik Negara di Pertamina RU IV Cilacap. (reny tania/satelitpos.com)